Jumat, 26 Juni 2015

Kumpulan Logo DVD windows dan Linuk

halo semua pecinta windows dan linux saya share logo DVD windows dan linux yang mungkin bisa bermanfaat bagi anda.































TUTORIAL MEMBUAT TAMPILAN BLOG BARU ANDA LEBIH KEREN DAN ELEGAN


Sekarang blog anda sudah jadi, tapi tampilannya masih sangat standar sekali. Jadi ada baiknya saudara melakukan penggantian template agar tampilan blognya menjadi lebih keren dan lebih profesional. Untuk melakukan ini saudara bisa mengunjungihttp://btemplates.com/.

Anda akan melihat bahwa pada situs btemplates ini ada banyak sekali template yang menarik untuk anda gunakan. Tapi sebelum anda memilih yang mana yang akan anda gunakan untuk membuat blog menjadi lebih keren; ada baiknya anda mengklik dulu link DEMO untuk melihat bagaimana tampilan online dari template ini.
klik DEMO di bawah contoh gambar template blog yang anda pilih
Anda akan diperlihatkan tampilan dari template yang sudah diterapkan pada sebuah blog. Jika anda menyukainya, maka silahkan mengklik tombol DOWNLOAD yang ada pada navbar paling atas (lihat gambar di bawah)
klik link download yang ada di atas navbar demo page blog
Anda akan diarahkan ke halaman detail template dan di sana ada sebuah link download. Silahkan klik pada link tersebut untuk mengunduh template blog anda anggap bisa membuat blog anda terlihat lebih profesional.
Lihat detail dari template saat anda membuat blog
Akan muncul kotak dialog untuk konfirmasi download anda, klik OK
klik OK untuk download template dari btemplates.com

Tunggu sampai pengunduhan file ZIP anda selesai. Jika sudah selesai; ekstraksi file ZIP tadi. Anda akan memperoleh sebuah folder yang di dalamnya ada file XML. File inilah yang akan anda upload pada blog baru yang tadi anda buat di blogspot. Pada contoh di bawah ada 2 file XML, yaitu versi dengan slideshow dan tanpa slideshow.
pilih file xml dari hasil ekstraksi di komputer
Sekarang anda sudah mempunyai sebuah template yang keren dan modis yang bisa dipasangkan pada blog yang baru anda buat ini. Tapi bagaimana cara memasang templatenya? Sederhana saja....Masuklah ke menu TEMPLATE dari blog anda dan cari tombol CADANGKAN DAN PULIHKAN di kanan atas layar anda. 
Upload template dengan menggunakan tombol cadangkan dan pulihkan
Akan muncul kotak pop-up. Silahkan klik browse dan buka file XML yang sebelumnya sudah anda ekstraksi dari file ZIP. Setelah anda memilih filenya silahkan klik UNGGAH
tombol unggah untuk mengupload template yang diinginkan
Tunggu sampai unggahan selesai, dan anda akan melihat tampilan dari blog anda sudah berubah sesuai dengan tampilan template blog keren yang sebelumnya anda pilih dan unggah. Jadi sampai di sini anda sudah tahu cara membuat blog anda tampil keren dan profesional. Hanya saja blog yang keren itu akan percuma jika tidak ada orang yang bisa menemukannya.

Yang perlu anda pelajari berikutnya adalah bagaimana cara membuat blog anda menjadi search engine friendly atau SEO ready. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membuat blog anda karena SEO inilah yang akan membuat blog anda bisa masuk ke halaman pencarian di mesin pencari seperti Google.

Sejarah Penembahana mempawah

BAB IV
PEMBAHASAN
A.       Sejarah Penembahana mempawah pada Pemerintahan Gusti Jamiril

Sebelum terkenalnya Kerajaan Mempawah yang dikenal dengan Istana Amantubillah dan Opu Daeng Manambon, dulu telah ada Kerajaan Dayak yang ketika itu sangat populer di Kalimantan Barat. Dan apabila ingin menceritakan tentang Pemerintah di Kalimantan Barat, maka tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan penduduk asli yaitu Suku Dayak yang dahulu menjadi penguasa.Kerajaan Melayu (Islam) di Kalimantan Barat tumbuh sebelum Imperium Malaka jatuh ketangan Portugis pada abad ke 16, sebagaimana yang telah kita ketahui adanya Kerajaan Mempawah, Kerajaan Sambas, Kerajaan Matan (Ketapang) dan sejumlah kerajan kecil lainnya di daerah pedalaman. Perkembangan Kerajaan Melayu di Kalimatan Barat, khususnya Sambas, Mempawah, dan Ketapang tidak terlepas dari kontibusi prajurit Bugis yang memainkan peran di Kepulauan Riau dan Tanah Semenanjung.Dalam hal kebudayaan yang ada di Kerajaan Mempawah salah satunya yaitu Ritual Robo'-Robo '. Sebagian masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, bulan Safar diyakini sebagi bulan naas dan sial. Sang Pencipta terpercaya menurunkan berbagai malapetaka pada Bulan Safar.oleh sebab itu, masyarakat yang menyakini akan mengelar ritual khusus agar terhindar dari "kemurkaan" Bulan Safar. Ritual tersebut juga untuk dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap arwah leluhur. Namun padangan tersebut di atas berbeda dengan pandangan masyarakat Kota Mempawah yang menganggap Bulan Safar sebagai bulan "keberkahan" dan kedatangannya senantiasa ditunggu. Karena pada bulan Safar terjadi peristiwa penting yang sangat besar artinya bagi masyarakat Kota Mempawah hinga saat ini. Kerajaan Mempawah banyak dikenal orang karena pemerintahan Opu Daeang Menambon, yaitu sejak tahun 1737. Pertama kali Kerajaan Mempawah berdiri, pusat pemerintahannya bukanlah terletak di Mempawah seperti yang terlihat bekas-bekas peninggalnnya sekarang. Tapi pusatnya terletak di Pegunungan Sadiniang (Mempawah Hulu). Pemerintah yan sangat terkenal saat itu adalah Pemerintah Suku Dayak, Dalam pemerintahan Kerajaan Mempawah, ada dua zaman yaitu zaman Hindu dan zaman Islam. Pada zaman Hindu Pemerintah di pimpin oleh Suku Dayak. Sedangkan pada zaman Islam di mulai dari kepemimpinan Opu Daeng Menambon. B. Zaman Hindu a. Pemerintahan Kerajaan Dayak dalam kekuasaan Patih Gumantar. Pada masa Kerajaan yang dipimpin oleh Patih Gumantar, disebut pemerintah Bangkule Rajakng, pusat pemerintahannya di Sadaniang, bahkan Pemerintah dinamakan kerajan Sadaniang. Pada masa kekuasaan Kerajaan Patih Gumantar, Pemerintah Bangkule Rajakng berada dalam era keberhasilan dan sangat terkenal. Sehingga pemerintah banyak negara tetangga ingin merebutnya. Salah satu Kerajaan itu adalah Kerajaan Suku Bijau (Bidayuh) di Sungkung. Wafatnya Opu daeng menambon yang bergelar pangeran masurya Negara pada tahun 1181 (1761 M) dan mengangakat menjadi raja dikerajaan Mempawah dan digantikan oleh anaknya Gusti Jamiril dengan gelar panembahan Adijaya Kusamajaya dan oleh orang-orang bugis pengikut setia Opu Daeng Menambon digelar karaeng katompo, pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan dari sebukit rama (Negeri Lama) kekampung  Brunai di kelurahan pulau pedalaman Mempawah,kemudian istana tersebut oleh penembahan Adijaya kusuma jaya dinamakan dengan Amantubillah Warasululli Adijaya kusuma jaya dinamakan dengan Amantubillah warasulli Allah yang masksud maknanya adalah “Yakin Kepada Allah dan Yakin kepada Rasulnya”hingga sampai saat ini Isatana tersebut dikenal dengan nama Istana Amantubillah.

EFEK KOMUNIKASI MASSA

 KOGNITIF , AFEKTIF & BEHAVIORAL 
Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan.Efek efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.

1.      Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
Seseorang mendapatkan informasi dari televisi, bahwa “Robot Gedek” mampu melakukan sodomi dengan anak laki-laki di bawah umur.Penonton televisi, yang asalnya tidak tahu menjadi tahu tentang peristiwa tersebut.Di sini pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan kepada pikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanya berkisar pada upaya untuk memberitahu saja.
Menurut Mc. Luhan media massa adalah perpanjangan alat indera kita (sense extention theory; teori perpanjangan alat indera) . Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang sudah diseleksi. Kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Televisi sering menyajikan adegan kekerasan, penonton televisi cenderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan.
Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias dan timpang. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali timpang dan tidak benar. Sebagai contoh, dalam film India, wanita sering ditampilkan sebagai makhluk yang cengeng, senang kemewahan dan seringkali cerewet.  Penampilan seperti itu, bila dilakukan terus menerus, akan menciptakan stereotipe pada diri khalayak Komunikasi Massa tentang orang, objek atau lembaga. Di sini sudah mulai terasa bahayanya media massa. Pengaruh media massa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa.
Sementara itu, citra terhadap seseorang, misalnya, akan terbentuk (pula) oleh peranagenda setting (penentuan/pengaturan agenda). Teori ini dimulai dengan suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Biasanya, surat kabar mengatur berita mana yang lebih diprioritaskan. Ini adalah rencana mereka yang dipengaruhi suasana yang sedang hangat berlangsung.Sebagai contoh, bila satu setengah halaman di Media Indonesia memberitakan pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar, berarti wartawan dan pihak redaksi harian itu sedang mengatur kita untuk mencitrakan sebuah informasi penting. Sebaliknya bila di halaman selanjutnya di harian yang sama, terdapat berita kunjungan Megawati Soekarno Putri ke beberapa daerah, diletakkan di pojok kiri paling bawah, dan itu pun beritanya hanya terdiri dari tiga paragraf. Berarti, ini adalah agenda setting dari media tersebut bahwa berita ini seakan tidak penting.Mau tidak mau, pencitraan dan sumber informasi kita dipengaruhiagenda setting.
Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, dan hati kita tergerak untuk menolong mereka, media massa telah menghasilkan efek prososial afektif. Bila surat kabar membuka dompet bencana alam, menghimbau kita untuk menyumbang, lalu kita mengirimkan wesel pos (atau, sekarang dengan cara transfer via rekening bank) ke surat kabar, maka terjadilah efek prososial behavioral. 


2.      Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya . Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis kawakan Roy Marten dipenjara karena kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang. Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten.Sedangkan perasaan senang adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura.Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa.
1.      Suasana emosional
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka.
1.      Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur eristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor/aktris yang sering muncul, pada akahirnya akan menang. Oleh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga, asti akan tertolong juga.

c.       Situasi terpaan (setting of exposure)
Kita akan sangat ketakutan menonton film Suster Ngesot, misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan labt, dan tiang-tiang rumah berderik. Beberpa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada waktu memberikan respons.
1.      Faktor predisposisi individual
Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Dengan identifikasi penontotn, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh.Ia merasakan apa yang dirasakan toko. Karena itu, ketika tokoh identifikasi (disebut identifikan) itu kalah, ia juga kecewa; ketika ientifikan berhasil, ia gembira.


3.      Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru. Bahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama.
Radio, televisi atau film di berbagai negara telah digunakan sebagai media pendidikan.Sebagian laporan telah menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio, televisi dan pemutaran film. Sebagian lagi melaporkan kegagalan. Misalnya, ketika terdapat tayangan kriminal pada program “Buser” di SCTV menayangkan informasi: anak SD yang melakukan bunuh diri karena tidak diberi jajan oleh orang tuanya. Sikap yang diharapkan dari berita kriminal itu ialah, agar orang tua tidak semena-mena terhadap anaknya, namun apa yang didapat, keesokan atau lusanya, dilaporkan terdapat berbagai tindakan sama yang dilakukan anak-anak SD. Inilah yang dimaksud perbedaan efek behavior. Tidak semua berita, misalnya, akan mengalami keberhasilan yang merubah khalayak menjadi lebih baik, namun pula bisa mengakibatkan kegagalan yang berakhir pada tindakan lebih buruk.
Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa memang tidak bergantung hanya ada unsur stimuli dalam media massa saja. Kita memerlukan teori psikologi yang menjelaskan peristiwa belajar semacam ini.Teori psikolog yang dapat mnejelaskan efek prososial adalah teori belajar sosial dari Bandura.Menurutnya, kita belajar bukan saja dari pengelaman langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan (modeling).Perilaku merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampila tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita.
Bandura menjelaskan proses belajar sosial dalam empat tahapan proses: proses perhatian, proses pengingatan (retention), proses reproduksi motoris, dan proses motivasional.
Permulaan proses belajar ialah munculnya peristiwa yang dapat diamati secara langsung atau tidak langsung oleh seseorang. Peristiwa ini dapat berupa tindakan tertentu (misalnya menolong orang tenggelam) atau gambaran pola pemikiran, yang disebut Bandura sebagai “abstract modeling” (misalnya sikap, nilai, atau persepsi realitas sosial). Kita mengamati peristiwa tersebut dari orang-orang sekita kita.bila peristiwa itu sudah dianati, terjadilah tahap pertama belajar sosial: perhatian. Kita baru pata mempelajari sesuatu bila kita memperhatikannya.Setiap saat kita menyaksikan berbagai peristiwa yang dapat kita teladani, namun tidak semua peristiwa itu kita perhatikan.
Perhatian saja tidak cukup menghasilkan efek prososial. Khalayak harus sanggup menyimpan hasil pengamatannya dalam benak benaknya dan memanggilnya kembali ketika mereka akan bertindak sesuai dengan teladan yang diberikan. Untuk mengingat, peristiwa yang diamati harus direkam dalam bentuk imaginal dan verbal. Yang pertama disebut visual imagination, yaitu gambaran mental tentang peristiwa yang kita amati dan menyimpan gambaran itu pada memori kita. Yang kedua menunjukkan representasi dalam bentuk bahasa. Menurut Bandura, agar peristiwa itu dapat diteladani, kita bukan saja harus merekamnya dalam memori, tetapi juga harus membayangkan secara mental bagaimana kita dapat menjalankan tindakan yang kita teladani. Memvisualisasikan diri kita sedang melakukan sesuatu disebut seabagi “rehearsal”.
Selanjutnya, proses reroduksi artinya menghasilkan kembali perilaku atau tindakan yang kita amati.  Tetapi apakah kita betul-betul melaksanakan perilaku teladan itu bergantung pada motivasi?Motivasi bergantung ada peneguhan. Ada tiga macam peneguhan yang mendorong kita bertindak: peneguhan eksternal, peneguhan gantian (vicarious reinforcement), dan peneguhan diri (self reinforcement). Pelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar telah kita simpan dalam memori kita.Kita bermaksud mempraktekkannya dalam percakapan dengan kawan kita. Kita akan melakukan hanya apabila kita mengetahui orang lain tidak akan mencemoohkan kitam atau bila kita yakin orang lain akan menghargai tindakan kita. Ini yang disebut peneguhan eksternal. Jadi, kampanye bahasa Indoensia dalam TVRI dan surat kabar berhasil, bila ada iklim yang mendorong penggunaan bahasa Indoensia yang baik dan benar.
Kita juga akan terdorong melakukan perilaku teladan baik kita melihat orang lain yang berbuat sama mendapat ganjaran karena perbuatannya. Secara teoritis, agak sukar orang meniru bahasa Indonesia yang benar bila pejabat-pejabat yang memiliki reutasi tinggi justru berbahasa Indonesia yang salah. Kita memerlukan peneguhan gantian. Walaupun kita tidak mendaat ganjaran (pujian, penghargaan, status, dn sebagainya), tetapi melihat orang lain mendapat ganjaran karena perbuatan yang ingin kita teladani membantu terjadinya reproduksi motor.
Akhirnya tindakan teladan akan kita lakukan bila diri kita sendiri mendorong tindakan itu. Dorongan dari diri sendiri itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal. Kita akan mengikuti anjuran berbahasa Indonesia yang benar bila kita yakin bahwa dengan cara itu kita memberikan kontribusi bagi kelestarian bahasa Indonesia.


Perbandingan politik Indonesia

Sebuah Topografi Rezim Asia
Dalam Bab ini akan diteliti rezim politik Asia, negara-negara berdasarkan indeks kebebasan dari freedom House. Kesamaan kecendrungan kelemahan dan kemajuan yang dialami oleh negara-negara dalam proses demokratisasi. Data freedom House dapat memberikan pada bagian kedua penelitian kami untuk mengamati dengan seksama beberapa negara-negara

Penggolongan menurut freedom House
1972 melalui daftar peryataan yang meliputi aspek kebebasan politik dan kewarga-negaraan  satu negara aspek pemilihan, relevansi keberadaan kelompok radikal atau militan dan juga menggalakkan kalangan hak minoritas, memberikan kebebasan berpendapat dan kebebasan berorganisasi. Begitu juga halnya dengan status hak-hak indivindual terhadap kepemilikan, persamaan hak dan penentuan nasib sendiri, tahun 2001 ada empat negara digolongkan sebagai negara bebas : Korea Selatan, Filipina, Thiland, India. Lima negara bebas sebagian : Indonesia, Malaysia, Nepal, Singapura, Sri Lanka. Empat negara tidak bebas : Cina, Kambija, Pakistan, Vietnam. Filipina adalah satu-satunya negara yang awal penelitian memiliki kategori yang berbeda dengan yang digolongkan pada tahun 2000/1. Negara pola dalam hak-hak puncto politik dan hak-hak kewarganegraan terletak pada ruang waktu keseluruhan korea selatan ; Vietnam dan Cina.
 Kemajuan terbesar freedom House diberikan perhatian khusus adalah indonesia. Sehingga indonesia tercatat berada pada skala nila 3, kebalikan dari indonesia adalah pakistan. Pada tahun 1999 pakistan terperosok kembali berada pada kategori terendah. Proses yang paralel ini juga menandai terjadinya perubahan rezim politik disebagaian besar negara lain di belahan dunia ini. Demikian juga yang muncul dalam reedom House dengan negara yang dikategorikan dengan electoral democracy . Negara demokrasi electoral adalah negara yang sesuai dengan laporan pengamat pemilihan internasional memenuhi standar minimum pemilihan yang bebas dan adil. Satu perkembangan, yang dapat diamati pada hak-hak politik adalah bahwa tuntutan terhadap hak-hak kewarganegaraan meningkat terus menerus. Pada akhir dekade yang lalu jurang antara hak-hak politik dan kewarganegaraan dalam negara tersebut melebar. Secara umum juga terjadi perbaikan nilai demokrasi elektoral secara kesinambungan sejak pertengahan tahun 90-an, meskipun perbaikan ini terlihat lebih menyolok pada dimensi politik.
            Secara menyeluruh kita dapat mengatakan, bahwa di tujuan negara demokrasi elektoral Asia yang diteliti, terdapat kurang lebih satu konstata perbedaan antara hak-hak politik dan kewarganegaraan pada negara demokrasi elektoral. Kita dapat membandingkan dengan rezim yang bersebarangan dengan demokrasi elektoral, yaitu kelompok negara yang oleh freedom House dikarifikasikan sebagai rezim otoriter.
Kelompok negara-negara ini meliputi : Cina, Vietnam, Kamboja, Pakistan , Singapura dan Malaysia yang secara konstan mendapatkan nilai terburuk sepanjang waktu pengamatan, sehubungan dengan hak-hak kewarganegaraan. Ukuran kebebasan politik meningkat sedikit  pada awal tahun 90-an, namun menurun kembali sejak tahun 1994/95. Paskistan merupakan contoh mencolok untuk kemandegan proses demokrasi. Baik untuk negara demokrasi elektoral maupun untuk rezim otoriter Asia berlaku sebuah rumusan bahwa ukuran hak-hak kewarganegaraan tertinggi dibandingkan hak-hak politik. Struktur negara hukum dalam rezim politik di wailayah Asia Selatan dan Asia tenggara merupakan suatu  yang tetap hilang ataau ketinggalan dalam proses demokrasi.
            Penggolongan dari ahli-ahli FES
Laporan para ahli FES diperoleh dengan landasan satu daftar untuk meregistrasi standar demokratisasi yang disebut dengan Demokrasi Elektoral, yaitu setiap rezim politik, yang memenuhi standar minimal demokrasi. Kriteria ini menyoroti enam bidang politik.
-          Bidang konstitusi
-          Bidang mediasi perentara kepentingan partai, perhimpunan dan kelompokm kepentinagn
-          Kekuatan veto internal yang pontensial seperti militer atau polisi
-          Cerminan budaya politik dan masyarakat sipil
-          Aspek empiris keadilan sosial dan
-          Performasi hasil kerja pemerintahan dalam perekonomian sistem hukum dan demokrasi.


Daftar keterian ke II dikembangkan untuk rezim bukan demokratis. Daftar kriteria  ini mencakup juga enam bidang :
-          Hubungan kekuasaan politik
-          Pembangunan struktur-struktur negara hukum
-          Partisipasi politik dan seluran kepentinagn
-          Pendapat umum dan peran media
-          Aspek keadilan sosial empiris dan juga
-          Kinerja pemerintahan

1.                  Bidang konstitusi
Konstitusi berlaku di ketujuh negara Asia tersebut sebagai besar rumusan pada tahun 80 dan 90-an. Konstitusi tertua berlaku di Indonesia (1945) dan India (1950). Filipina dibawah pimpinan Presiden Aquino memberlakukan konstitusi interim pada tahun 1986. Selama peralihan pemerintahan di filipina, komisi konstitusi melakukan  pengolahan konstitusi baru. Di korea selatan pada musim panas 1987 satu kepanitian di parlemen, yang didominasi  oleh partai pemerintahan dan partai oposisi  pada masa itu. Di negara lainnya komisi konstitusi terutama terdiri dari politisi dari partai terbesar. Setelah terutama terdiri dari politisi dari partai tersebar. Ditahiland jika terjadi penolakan dalam sidang bersama, yang merupakan gabungan dari parleman tinggi dan parlemen rendah. Dalam kesempatan itu monarki diikutseratakan pula –seperti halnya di Indonesia dan India anggota dewan konstituente dan unsur perwakilan yang berasal dan berbagai lapisan masyarakat. Berhubungan dengan hak-hak pemilihan dan sistem pemerintahan akan ditemukan banyak variasi yang cukup besar.
           Mengamati konstitusi negara-negara demokrasi baru terutama yang berkaitkan dengan hak-hak fundamental warganegara boleh dikatakan bahwa seluruh konstitusi negara-negara tersebut telah tercantum secara eksplisit hak-hak tersebut.
Judikatif yang korup adalah salah satu indikator kuat untuk persoalan-persoalan yang seharusnya dipertanyaan dalam bidang kostribusi terbentuknya preferensi pemilih secara adil. Di indonesia pasca pengangkatan presiden Wahid, sesuai dengan konstitusi yang sedang diperdebatkan masih harus ditunggu kelanjutannya. Begitu pula dengan Filipina pada pemerintahan baru dibawah presiden Macapagal-Arroyo. Nmamun di sini tidak secara otomatis sistem presidensiil, secara institusional cendrung stabilitas pemerintahannya tinggi, meskipun sistem ini tidak secara otomatis memberikan kontribusi untuk sesuatu sistem pemerintahan dengan tinggkat efesiensi dan efektifitas yang tinggi 

2.                  Bidang mediasi
Lembaga perwakilan dan kelompok penyalur kepentiangan adalah elemen inti dalam masyarakat demokratis. Beberapa peran penting yang mendukung adalah sistem pemilihan dan sistem kepentingan yang mendukungnya adalah sistem pemilihan dan sistem kepartaian. Kita menempatkan kriteria, keadilan, kekuatan menyatukan dan pemerintahan yang stabil, kontruksi kearah instabilitas proses demokrasi yang sebenarnya juga masih sangat rentan. Program partai yang nyata merupakan sesuatu yang langka, umumnya partai-partai berkelompok di bawah satu pemimpin atau satu klan kebanyakan parpol, struktur oraganisasi yang dibangun cendrung asal jadi. Bahkan pada kasus partai pendukung cukup tua, seperti partai konggres di Nepal atau partai Demokrasi sekalipun dengan sejarah keorganisasian yang cukup tua.
Meskipun demikian dapat dipastikan, bahwa paling tidak di India, Korea selatan, Thailand dan Filipina sistem pemilihannya akan memberikan konstribusi terbentuknya preferensional pemilih secara lebih adil. Sebenarnya sulit untuk menjelaskan adanya korelasi langsung antara sistem pemilihan sistem pemerintahan dan stabilitas  pemerintahan atau good gevernance. Tetapi terutama di negara multi etnik seperti Indonesia, Sri lanka dan Filipina sistem pemilihan tidak mampu memberikan sumbangan yang menetukan untuk integrasi politik dan sosial di negara-negara tersebut masalah pemerintahan yang kemudia menyebabkan  terjadinya kemandegkan yang sangat mengganggu dalam proses keputusan secara demokrasi. Di negara ini perlindungan terhadap kaum minoritas juga terdapat 22 persen kursi di parlemen  rendah pada tingkatan komunal terdapat quota untuk perempuan sebesar 33 persen. Administrasi pemerintahan Filipina paling tegas terutama bagi kelompok minoritas muslim di bagiaselatan republik kepulaun ini hal ini merupakan produk dari keterkaitan sebab akibad tingginya segmentasi etnis agama dan bahasa di masyarakat demikian pula dengan Thailand maupun korea selatan desentralisasi juga terdorong di tinggkat lokal tanapa terjadinya konflik etnis.

Fungsi reprensentasi kepentingan dari partai politik dan mekanisme pemilihan umum, kendati fungsi artkulasi dan politik namun kenyataan perwakilan kepentingan fungsional dari serikat pekerja dikebanyakan negara ini cendrung sangat melemah. Di India seperti halnya juga di negara lain di Asia selatan. Serikat pekerjaan meskipun relatif teroganisasi secara baik tetapi sering akibat kondisi internal birokrasi yang sangat kuat dan sangat hirarkis menyebabkan terjadinya kelambanan sehingga terjadinya ketidak efesiensi. Negara Asia hanya menjadi kelompok minoritas yang tenggelam  dalam rutinitas hubungan pekerjaan formal.Hanya di Korea Selatan berdiri satu gerakan pekerjaan yang terorganisasir dan mampu secara nyata dan moderat memperjuangkan kepentingan kelompok pekerjaan, kendatipun organisasi pekerjaan tersebut secara nyata dan moderat  memperjuangkan kepentingan kelompok pekerja. Sebagai perbandingan hal tersebut adalah perwakilan kepentinagan untuk hal tersebut adalah perwakilan kepentingan pemberi kerja di Thailand,  Filipina, Sri Lanka dan Korea Selatan yang berkembang relatif baik.

3.                  Kekuatan Veto Potensial
Gerakan anti demokrasi dengan kekuatan veto langsung pada dasarnya bisa bersal baik dari organ-organ kenegaraan (Militer,Polisi,Birokrasi) dan partai politik atau bersumber diluar kelompok kenegaraan ( milisi organisasi kriminal, kelompok teror) Aktor vetoyang paling dominan pada abad 20, di seluruh belahan dunia. Di Filipina dan Indonesia militer adalah kekuatan veto yang sangat dominan, sedangkan di thahiland meskipun sekedar peran vetonya lebih sedikit, militer tetap merupakan aktor utama dalam politik.
            Di Indonesia bahkan dalam majelis permusyawaratan Rakyat militer juga ikut terwakili. Di Filipina meskipun tidak terinstitusi tetapi militer memegang peran sebagai lembaga pengkaderan politik dan para pemimpin puncaknya menduduki posisi jabatan pada instansi publik. Kecuali Korea Selatan, organisasi kepolisian di semua negara Asia dalam kaitan dengan politik boleh dikatakan jauh dari pengaruh tetapi organisasi ini sangat renatan dari korupsi ini snagat rentan dari korupsi dan tindak kekerasan. Di Nepal mereka tidak ada kontrol yang efektif pembunuhan dan pemerkosaan oleh aparat kepolisian bukanlah hal yang jarang terjadi. Dalam penelitian bahwa korupsi inefisiensi dan tindak kekerasan  merupakan masalah utama dalam birokrasi  di Negara Asia, pengaruh politik sangat menetukan atau praktek kekuasaan ambisius terjadi di semua negara Asia terkecuali Thiland diaman birokrasi pada awalnya tahun 90-an masih merupakan suatu unsur pemegang kekuasaanterpenting.
            Aksi perlawanan terhadap demokrasi dari luar pemerintahan terjadi di emapat dan enam  negara demokrasi elektoral. Di beberapa wilayah kepulauan indonesia muncul gerakan kemerdekaan yang menjalankan tuntutannya dalam upaya kekerasan. Di Thailand bagaian selatan wilayah yang berbatasan dengan Malaysia pada tahun-tahun terakhir ini kelompok Muslim menuntut ekonomi dengan aksi pengoboman ini terjadi terutama wilayah perbatasan dengan laos kamboja dan Nyanmar. Sejak awal pembentukan negara India kelompok teror sudah merupakan kelompok yang aktif. Kelompok rakyat dan agama termasuk dalam agenda politik namun hingga saat ini belum mengacam basis dasar struktur utama demokrasi di negara dengan jumlah penduduk besar ini. Pada tahun ini dapat di amati adanya peningkatan aktivitas kelompok hindustri radikal melawan kelompok agama monoritas pembantaian terhadap penduduk muslim dibagain engara nalistis. Demokrasi yang sulit  diindia adalah juga sulit  bahwa demokrasi yang sulit di India adalah juga merupakan regional hindu nasional.

            Dari elit rezim yang berkuasa sebelum lahir gerakan anti demokrasi di indonesia. Di Nepal posisi kekuasaan lama tetap saja dapat diperhatikan kendati adanya demokratisasi formal.
4.                  Budaya  politik
Keberadaan suatu budaya politik melalui penyusuaian masyarakat pada sistem demokrasi , peran media dan tentang pengorganisasian mandiri yang bersifat demokrasi dari masyarakat akan dipertanyakan. Di Indonesia dan Sri Lanka dan Nepel degan jelas dengan batas-batas tertentu muncul kekacauan bersaman dengan kelompok etnis.
           Sebaliknya ditemukan juga banyak organisasi nonpemerintahan di negara-negara tersebut tapi kelompok tersebut tetapi kelompok-kelompok tersebut besar dibiayaai oleh donor asing , keberadaan media di kebanyakan negara tersebut pada tahun-tahun terakhir ini menigkat menjadi lebih pluralistis , media cetak dibandingkan dengan media elektronik secara umum lebih bebas. Sementara radio dan televisi aering kali memiliki hubungan dengan partai industri-industri besar dan eksekutif pemerintahan , yang cendrung membatasi suatu pemberitaan kritis mengenai pemerintahan. Filipina dan India memiliki media pluralistis dan paling bebas. Korea Selatan dan Thiland konstitusi baru yang mengatur privatisasi media elektronik kembali titik awal. Begitu juga dengan aksi kekerasan dari pihak masyarakat membuat kegiatan jurnalisme di ketiga negara tersebut cendrung menajdi profesional yang berbahaya.

5.                  Kinerja pemerintahan
Pada bagian bab penutup penelitian ini terutama dibahas kinerja pemerintahan sebagai tema pokok. Dalam hal ini adalah kinerja pemerintahan sebagai tema pokok. Dalam hal ini adalah kinerja yang mengukur kemampuan pelaksanaan kebijaksaan negara efeiensi birokarasi dan keterhubungan dengan konstitusi, seperti halnya dengan sektor pendidikan dan infrastruktur sosial ekonomi di masing –masing masyarakat. Institusi informal yang mengukur kuat dalam budaya masyarakat elit, di sana bersarang institusi formal negara hukum dan demokrasi. Akibat kemunculan sekolah swasta yang mahal dan sektor pendidikan skunder serta tersier. Sehingga hal tersebut menyebabkan di negara-negara Asia Timur, Asia Selatan dan Asia tenggara yang tertinggal terjadi suatu proses reproduksi elit dan golongan berkuasa. Berkaitan dengan infastruktur boleh dikatakan di wilayah perkotaan di kebanyakan negara tersebut fasilitas dasarnya terjamin sebaliknya dipedesaan sangat minim sedangkan Nepal memiliki infrastruktur yang paling buruk di perkotaan dan perdesaan negara-negara Asia tumbuh dan berkembang fasilitas telepon demikian juga dengan saluran Internet.
            Sebaliknya di Korea Selatan dibandingkan dengan negara-negara  lain di wilayah tersebut secara umum sangat bagus dan jauh lebih maju. Korea Selatan tercatat sebagai negara dengan tinggkat pengeluaran untuk pendidikan swasta berkepala yang paling tinggi di seluruh dunia. Dan analisa pendidikan pada posisi menonjol rangking kedua mencerminkan terutama kemajuan negara ini dalam bidang pendidikan.

6.                  Ikhtisar
Apabila kita membayangkan secara sepesialis hasil temuan ini boleh dikatakan bahwa pada bidang masyarakat sipil yang demokrasi kepentingan dan perbandingan dan pembangunan masyarakat sipil yang demokrasi terjadi defisit yang cukup berarti.
Hasil penelitian Daftar Kriteria II : Rezim Otokrasi

            Yang termasuk kelompok negara dengan rezim otokrasi adalah cina ,kamboja, Malaysia ,singapura dan Vietnam. Paskistan sebagai negara dengan rezim militir baru. Sedangkan Malaysia dan Singapura masuk kategori negara dengan sistem otoriter lunak. Kamboja dibandingkan dengan dua kelompok tersebut berada pada posisi di tengah. Kecendrungan liberalisasi dalam sistem politik, berhubungan dengan melangar sistem kekuasaan dan me-ningkatkan stabilitas politik.